KEYAKINAN YANG DIANUT OLEH SUKU LOM DESA MAPUR, KECAMATAN BELINYU, KABUPATEN BANGKA
KEYAKINAN YANG DIANUT OLEH SUKU LOM DESA MAPUR, KECAMATAN BELINYU, KABUPATEN BANGKA
Oleh:
Rihadatul Fadiyah
ABSTRAK
Suku Lom adalah suku yang terdapat di desa Mapur, kecamatan Belinyu. Suku Lom diartikan sebagai suku yang belum mengenal agama agama negara. Kepercayaan suku lom kuat dengan hal-hal yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Tetapi karena kepentingan berkas dokumen kependudukan yang memerlukan sebuah agama, suku Lom diharuskan memilih salah satu diantara agama-agama resmi tersebut. Kemudian MK mengeluarkan keputusan yang berisi kebebasan dalam mencantumkan kepercayaan di dalam berkas kependudukan. Dikeluarkannya keputusan ini bisa menjadi solusi atas permasalahan yang muncul.
Kata kunci: Suku Lom, Kepercayaan adat, Agama, Keputusan MK
ABTRACT
The Lom tribe is a tribe found in Mapur village, Belinyu district. The Lom tribe is defined as a tribe that does not yet recognize the state religion. The Lom tribe's beliefs are strong in the things passed down by their ancestors. However, due to the need for population documents which require a religion, the Lom tribe is required to choose one of the official religions. Then the Constitutional Court issued a decision containing freedom in including beliefs in population files. The issuance of this decision could be a solution to the problems that arise.
Key words: Lom tribe, traditional beliefs, religion, MK decision
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Suku merupakan golongan orang-orang dalam keluarga yang seturunan atau golongan bangsa sebagai bagian dari bangsa yang besar. Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghui hanya 50 buah. Bangka Belitung memiliki 6 kabupaten dan 1 kota yaitu Kab.Bangka Selatan, Kab.Bangka Tengah, Kab.Bangka Barat, Kab.Belitung Timur, dan Kota PangkalPinang. Selain itu, Bangka Belitung juga memiliki 47 kecamatan, 82 kelurahan, dan 309 desa. Hal ini menjelaskan bahwa banyak ragam suku, budaya, adat istiadat yang terdapat di kepulauan Bangka Belitung. Salah satu suku tertua di Kepulauan Bangka Belitung adalah suku Lom.
Suku lom terdapat di Desa Mapur, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka. Suku Lom dimaknai sebagai kelompok masyarakat yang belum mengenal agama-agama yang diakui negara Indonesia, orang Mapur memiliki kepercayaan yang diwariskan secara turun temurun yang bernama Mapur Dangkel. Namun karena belum memiliki agama, kebutuhan administratif negara seperti KTP dan KK mereka sering dibiarkan kosong pada kolom agamanya, hanya saja oleh aparat desa sering dicantumkan sebagai agama Islam. Seiring berjalannya waktu, mayoritas penduduk Desa Mapur yang berjumlah sekitar 2.551 jiwa kemudian memeluk agama yang diakui oleh negara.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapat rumusan masalah sebagai berikut:
- Apa itu suku Lom yang terdapat di desa Mapur, kecamatan Belinyu, kabupaten Bangka Tengah?
- Bagaimana sistem kepercayaan di suku Lom?
- Bagaimana sikap masyarakat suku Lom dalam menghadapi kebutuhan agama dalam berkas negara?
Tujuan
Adapun tujuan penulisan artikel ilmiah ini adalah
- Mengetahui apa itu suku lom yang terdapat di desa Mapur, kecamatan Belinyu, kabupaten Bangka Tengah
- Mengetahui sistem kepercayaan di suku Lom
- Mengetahui sikap masyarakat suku Lom dalam menghadapi kebutuhan agama dalam berkas negara
Manfaat
- Menjadi sarana edukatif untuk menambah wawasan tentang salah satu suku tertua di Bangka Belitung, yaitu suku Lom
- Dapat memahami sistem kepercayaan di suku Lom
- Dapat memahami sikap masyarakat Lom dalam menghadapi kebutuhan agama dalam berkas negara
- Melestarikan keberadaan suku Lom dengan cara memperkenalkannya melalui artikel ilmiah
Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan dan mengolah data primer yaitu hasil wawancara yang dilakukan kepada salah satu warga di desa Mapur dan data sekunder yang berasal dari beberapa situs web serta jurnal online.
Metode analisis data
Metode analisis data yang dilakukan adalah menggunakan metode kualitatif, metode kualitatif ini akan menjelaskan dan mendeskripsikan sistem kepercayaan yang ada di suku Lom secara mendalam.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Suku Lom di Desa Mapur, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka
Suku Lom adalah salah satu suku tertua di kepulauan Bangka Belitung, letak suku Lom tepatnya di desa Mapur, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka Tengah. Suku Lom juga tersebar di Air Rabik, Dusun Pajem dari Dusun Tuing. Dusun Tuing ini dipercaya sebagai titik awal kedatangan leluhur suku Lom sekian abad lalu ke Pulau Bangka. Suku Lom diartikan sebagai kelompok masyarakat yang belum mengenal agama (agama-agama resmi negara). Istilah Lom berasal dari kata “belum”, makna ini ditujukan kepada orang-orang Mapur yang belum atau tidak masuk Islam. Karena mereka yang belum beragama Islam seolah di anggap sebagai anomali dari masyarakat melayu.
Meskipun suku Lom belum mengenal agama, bukan berarti suku Lom belum memiliki kepercayaan. Suku Lom juga meyakini bahwa Tuhan Yang Maha Esa itu ada, tetapi hanya berupa keyakinan saja dan tidak disertai ibadah yang spesifik seperti agama-agama yang diakui negara. Apabila Orang Mapur tersebut masih memiliki kepercayaan adat, orang Mapur tersebut akan disebut orang Lom, sedangkan orang yang sudah memiliki agama disebut orang Lah.
Sistem Kepercayaan Yang Ada di Suku Lom
Sistem dan struktur kepercayaan Orang Lom terikat pada kepercayaan adat leluhur atau kepercayaan nenek moyang mereka yang diwariskan secara turun temurun. Di satu sisi, orang lom terikat pada adat leluhur yang bercorak aminisme bahkan cenderung paganisme. Sedangkan di sisi lain, kepercayaan Orang Lom memiliki konsep Maha Kuasa(Allah Ta’ala), malaikat dan nabi, takdir dan surga, ayat, Bubung tujuh, Gunung Maras sebagai pusat spiritual kosmik, dan benda-benda yang dianggap penting dalam kepercayaan mereka.
Praktik dan ritual Orang Lom mengalami perubahan setelah persentuhan mereka dengan Islam melalui proses Pendidikan formal, informal, maupun nonformal pada masa anak-anak, selain pernikahan, dan media informasi. Konversi kepercayaan terjadi di kalangan Orang Lom.
Orang Lom masih tetap bertahan bersama di tengah-tengah penganut agama resmi. Sikap ambigu dalam menentukan identitas formal (identitas politik dan identitas keyakinan) merupakan strategi ampuh dalam mempertahankan kepercayaan adat dalam eskalasi politik pemerintah bidang keagamaan.
Keperluan Keagamaan Dalam Berkas Negara
Administrasi dokumen kependudukan tentunya tak lepas dari keharusan memiliki salah satu diantara agama resmi yang diakui negara, Karena suku Lom yang masih berpegang teguh dalam keyakinan leluhurnya, kebanyakan dari mereka lebih memilihi membiarkannya kosong pada kolom agamanya, akan tetapi oleh aparat desa sering dicantumkan sebagai agama Islam.
Meski saat ini mayoritas masyarakat Lom sudah masuk Islam, Sebagian kecil beragama Kristen dan Budha. Islam diyakini mayoritas masyarakat Lom hanya sebagai symbol dan pelengkap jalan hidup mereka, terlepas dari tekanan yang ditimbulkan pemerintah yang mengharuskan mereka menganut salah satu agama resmi yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun, karena dominasi sistem kepercayaan asli Lom yang lebih kuat dibandingkan agama Islam, menyebabkan nilai-nilai kepercayaan leluhur sulit tergantikan dengan nilai-nilai kepercayaan lain.
Dari masalah ini, muncul berupa Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor: 97/PUU-XIV/2016 tanggal 7 November 2017 terkait Administrasi Kependudukan (Undang-undang Administrasi Kependudukan). Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut menjadi angin segar bagi penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, termasuk orang Mapur, terkait dibolehkannya mencantumkan kepercayaan mereka di dalam dokumen Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Kesimpulan
Suku Lom adalah suku yang belum mengenal agama resmi negara Indonesia. Tuntutan dalam memilih salah satu agama resmi harus dilakukan oleh suku Lom untuk memenuhi berkas-berkas dokumen negara. Meskipun harus memilih, suku lom tetap menjaga dan masih berkeyakinan kuat dengan kepercayaan adat mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Jalaludin Rummi, Kisah Suku Lom Yang Mendiami Pulau Bangka
Universitas Bangka Belitung, Suku Lom di Bangka Belitung, Suku Tertua di Antara Perubahan
Good News From Indonesia, Penjaga Kelestarian Alam Pulau Bangka yang Mulai Terancam
Janawi, Agama Adat Suku Mapur Bangka: Studi Tentang Sistem Kepercayaan dan Budaya Orang Lom
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Penyambutan Kepala Sekolah dari Yogyakarta bersama Duta Melayu SMANSA
Bersekolah di SMA Negeri SatuSekolah Yang Penuh Dengan PrestasinyaAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Burung merpati terbang ke hulu,Hinggap sebentar di dahan kelapa.Bujang dan
Yuk belajar memasak Makanan Khas Bangka Belitung
https://www.instagram.com/reel/DIFis7uzyAW/?igsh=d29laGxidHNiZG03
Duta Melayu Berkolaborasi dengan Perpustakaan Umum Provinsi dalam Menggali Informasi mengenai Budaya
https://www.instagram.com/p/DHcwvwfTYcp/?igsh=MWo3MmdobmVlNjlnaQ==
Kearifan Lokal Dalam Sistem Warisan Kebudayaan Suku Lom
Disusun Oleh: Novia Mutiara ABSTRACT The cultural inheritance system of the Lom tribe in Bangka Belitung is very important for Indonesia's cultural diversity. The Lom tribe is part o
INTEGRATING SCHOOL MALAY CULTURE PLATFORM FOR STUDENTS’ WRITING LITERACY ACTIVITY
By Erni Yulianti & Desvita Erni Putri English Teacher of SMAN 1 Pangkalpinang, Bangka Belitung Student of SMAN 1 Pangkalpinang, Bangka Belitung Abstract: This study
PENGARUH SISTEM KEPERCAYAAN SUKU LOM TERHADAP PERSPEKTIF MASYARAKAT LUAR
PENGARUH SISTEM KEPERCAYAAN SUKU LOM TERHADAP PERSPEKTIF MASYARAKAT LUAR Oleh: Syafina Hanif Aamira X7 ABSTRACT Indonesia is essentially a multicultural coun
Melukis Keunikan Spiritual: Eksplorasi Sistem Kepercayaan Suku Lom
Melukis Keunikan Spiritual: Eksplorasi Sistem Kepercayaan Suku Lom Oleh: Desvita Erni Putri Abstrak Penelitian ini bertujuan merinci eksplorasi mendalam terhada
PELAJAR PANCASILA, PELAJAR YANG BANGGA AKAN SEJARAH DAN BUDAYA DAERAHNYA
Penulis: Rosita Uli SIhombing Pelajar Pancasila, pelajar yang bangga akan sejarah dan budaya daerahnya (Belinyu, 28 November 2023). Kita patut bangga sebagai bangsa In