• BUDAYA MELAYU SMANSA
  • BEDAMBUS " Bersatu Dalam Balutan Budaya Melayu SMANSA"

Ceng Beng, Sembahyang kubur masyarakat Tionghoa

Ceng Beng merupakan sebuah tradisi di Bangka Belitung yang merupakan bentuk perwujudan penghormatan masyarakat Tionghoa kepada leluhurnya serta melambangkan harapan baik.

Dalam bahasa Hokkian, Ceng Beng memiliki arti terang benderang yang kemudian disimbolkan  dengan berziarah ke makam leluhur dan mendoakan agar mendapat cahaya hidup bagi anggota keluarga yang masih ada.

Ziarah kubur atau Ceng Beng ini sendiri telah ada dari zaman kekaisaran Zhu Yuan Zhang, pendiri Dinasti Ming (1368-1644 M). Yaitu sekitar 2.500 tahun yang lalu. Konon diawali dengan upacara ziarah kubur para kaisar dan jenderal Tiongkok kuno yang belakangan menjadi salah satu festival penting dalam budaya Tiongkok.

Khusus pada saat Ceng Beng, biasanya dimanfaatkan warga Tionghoa khususnya mereka yang dari perantauan untuk pulang kampung berziarah ke makam leluhur dan keluarga.

Saat Festival Ceng Beng, masyarakat Tionghoa melakukan ziarah ke makam leluhur, membersihkan makam, membakar kertas, membawa bunga untuk ditabur, serta meletakkan persembahan sebagai ungkapan terima kasih dan hormat kepada anggota keluarga yang telah meninggal.

Kegiatan ritual dimulai dengan membersihkan kuburan atau pendem yang biasanya dilakukan 10 hari sebelum pelaksanaan Ceng Beng. Puncak kegiatan dilaksanakan pada tiap tanggal 5 April kalender Masehi. Kegiatan yang dilaksanakan sejak dini hari hingga terbit fajar dengan melakukan sembahyang dan meletakan sesajian berupa aneka buah-buahan (samkuo), ayam atau babi (sam sang), arak, aneka kue dan makanan vegetarian (cai choi), uang kertas (kim cin) dan membakar garu (hio).

Tujuan dari perayaan Ceng Beng ini sendiri adalah agar supaya semua kerabat dekat, saudara, anak-anak, bisa berkumpul bersama, agar hubungan semakin erat terjalin. Meski sudah berbeda agama atau kepercayaan, bukan berarti sudah tidak perlu datang untuk sekedar sungkem atau sekedar tengok ke makam orang tua. Ziarah ke kuburan orang tua tidak ada hubungannya dengan ‘memuja setan’. Semua bisa menyesuaikan sesuai dengan keyakinan masing-masing. Ada yang berpendapat bahwa jika sudah masuk agama tertentu, sudah tidak perlu pai/sembahyang ataupun sekedar untuk datang ke kubur orang tua, karena akan dianggap berhala dan sebagainya.

Namun dari tradisi ini, kita di ajarkan juga bagaimana harusnya kita tetap selalu menghormati anggota keluarga terutama orang tua walaupun kita sudah tidak satu kepercayaan dengan mereka, dari tradisi ini juga kita diajarkan untuk tetap selalu berhubungan erat dan selalu menjalin hubungan yang baik antar keluarga kita.

 BY: TIM SSN SMANSA PANGKALPINANG

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Penyambutan Kepala Sekolah dari Yogyakarta bersama Duta Melayu SMANSA

Bersekolah di SMA Negeri SatuSekolah Yang Penuh Dengan PrestasinyaAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Burung merpati terbang ke hulu,Hinggap sebentar di dahan kelapa.Bujang dan

14/04/2025 18:46 WIB - pengguna
Yuk belajar memasak Makanan Khas Bangka Belitung

https://www.instagram.com/reel/DIFis7uzyAW/?igsh=d29laGxidHNiZG03

14/04/2025 18:31 WIB - pengguna
Duta Melayu Berkolaborasi dengan Perpustakaan Umum Provinsi dalam Menggali Informasi mengenai Budaya

https://www.instagram.com/p/DHcwvwfTYcp/?igsh=MWo3MmdobmVlNjlnaQ==

14/04/2025 18:25 WIB - pengguna
KEYAKINAN YANG DIANUT OLEH SUKU LOM DESA MAPUR, KECAMATAN BELINYU, KABUPATEN BANGKA  

KEYAKINAN YANG DIANUT OLEH SUKU LOM DESA MAPUR, KECAMATAN BELINYU, KABUPATEN BANGKA   Oleh: Rihadatul Fadiyah ABSTRAK Suku Lom adalah suku yang terdapat di desa Mapur, kec

31/10/2024 10:28 WIB - pengguna
Kearifan Lokal Dalam Sistem Warisan Kebudayaan Suku Lom

Disusun Oleh: Novia Mutiara ABSTRACT The cultural inheritance system of the Lom tribe in Bangka Belitung is very important for Indonesia's cultural diversity. The Lom tribe is part o

09/10/2024 11:51 WIB - pengguna
INTEGRATING SCHOOL MALAY CULTURE PLATFORM FOR STUDENTS’ WRITING LITERACY ACTIVITY

By Erni Yulianti & Desvita Erni Putri English Teacher of SMAN 1 Pangkalpinang, Bangka Belitung Student of SMAN 1 Pangkalpinang, Bangka Belitung   Abstract: This study

01/10/2024 19:13 WIB - pengguna
PENGARUH SISTEM KEPERCAYAAN SUKU LOM TERHADAP PERSPEKTIF MASYARAKAT LUAR  

PENGARUH SISTEM KEPERCAYAAN SUKU LOM TERHADAP PERSPEKTIF MASYARAKAT LUAR   Oleh: Syafina Hanif Aamira X7   ABSTRACT   Indonesia is essentially a multicultural coun

30/09/2024 11:04 WIB - pengguna
Melukis Keunikan Spiritual: Eksplorasi Sistem Kepercayaan Suku Lom

Melukis Keunikan Spiritual: Eksplorasi Sistem Kepercayaan Suku Lom Oleh: Desvita Erni Putri     Abstrak Penelitian ini bertujuan  merinci eksplorasi mendalam terhada

05/09/2024 20:25 WIB - pengguna